Senin, 04 April 2016

Rian Saadillah

Berada di titik terendah

Ada yang masih berkutat dengan skripsi atau tugas akhir..? ya saya juga pernah melewati masa-masa kelam. Iya.. saya menyebutnya masa kelam, dimana maa-masa itu banyak tekanan, tekanan dan menyesakkan dada, apalagi kalo kalian ketinggalan oleh teman-teman yang lebih dahulu wisuda padahal berjuang bareng tapi temenmu lebih dulu wisuda :'(. Tekanan dari orang-orang terdekatmu, orang tua, teman-teman, pacar dan lingkungan, lengkap sudah rasanya penderitaan. Seketika itu juga kalian akan menjadi orang yang sensitif tingkat akut ketika ada orang yang menanyakan "Skripsimu udah selesai? Kapan wisuda? Udah sampai bab mana? Bisa selesai tahun ini gak?" wahhh rasanya pengen gitu kita bilang "Nanya mulu!!! Cerewet!!! dan sebagainya". 

Dari pengalaman ketika masih berkutat dengan Skripsi atau Tugas Akhir, ketika sidang pendadaran atau Ujian Skripsi tidak lulus dan harus mengulang Ujian, untung cuman di suruh ulang ujian kalo di suruh ganti Judul kan reppoooott dan rempooong. Ketika kalian tanya "Apakah anda pernah berada di titik terendah?" maka saya akan jawab Iya. Saya merasa berada di titik paling berat dan paling rendah saya ketika saya tidak lulus ujian pendadaran, dan teman-teman seperjuangan saya ketika mengerjakan skripsi mereka lulus semua. Dan apa yang anda lakukan untuk bisa bangkit lagi?

Berada di titik terendah
Ketika saya berada dititik tersebut yang saya lakukan adalah balik ke rumah, saya minta di temani oleh pacar saya, saya peluk dan sesaat saya menangis, saya kecewa kepada diri saya sendiri, saya minta maaf karena belum bisa membanggakannya. Loh kenapa kok malah pacar bukan orang tua? iya karena saat itu pundaknyalah yang paling dekat, pangkuannya yang paling dekat tempat menenangkan diri. Kemdian saya duduk sejenak, merenung, dan kemudian saya mengambil HP dan langsung menghubungi orang tua di kampung dan saya bilang "Ibu saya minta maaf karena saat ini saya (Belum) berhasil menyelesaikan skripsi saya, dan saya berjanji akan menyelesaikannya dalam tenggang waktu paling lambat semester depan (semester 9 karena waktu itu semester 8)". Ibu saya menjawab : Iya nak, tetap semangat, apapun hasilnya sekarang dan nanti itu yang terbaik bagimu saat ini dan nanti.

Setelah itu saya memandang pacar saya sejenak karena dia yang mendampingi saya ketika sedang repot-repotnya mengerjakan, dia yang memotivasi, memberikan input yang positif buat saya saat itu, dia yang mendampingi disaat saya berada di masa yang sulit. Saat itu saya tidak langsung mengerjakan skripsi saya tetapi saya jalan-jalan, menenangkan pikiran dan membuang energi-energi negatif didalam benak saya. Dia mengajak saya makan, jalan-jalan dan sampai akhirnya saya kembali lagi ke rutinitas saya megerjakan kembali kesuksesan saya yang tertunda. 

Karena waktu itu saya sambi bekerja maka di setiap ada waktu yang senggang saya mengerjakan skripsi saya. Saya jarang sekali mengerjakannya di kos tetapi saya mencari suasana atau tempat yang berbeda yang bisa membangkitkan motivasi saya untuk mengerjakan skripsi. Saya mencari tempat dan berkumpul dengan teman-teman yang masih berjuang menyelesaikan skripsinya dan tempat itu adalah perpustakaan kampus. Saya berjuang sendiri waktu itu karena teman-teman seperjuangan sudah lulus semua, dan saya sangat bangga dengan mereka.

Baca tulisan yang lain :

  1. Gara-gara kasus bang ipul aku jadi kotor hati
  2. Bagaimana seorang pemimpin bersikap
  3. Menjadi Pemenang Kompetisi Hidup
Ketika semangat saya menurun saya tinggalkan, saya menghubungi orang tua, saya meminta nasihat karena sebaik-baik nasihat adalah nasihat orang tua, sebaik-baik doa adalah doa dari orang tua. Setelah menghubungi orang tua saya meminta menghubungi pacar saya, kami jalan-jalan dan tidak lupa juga ia memberikan saya motivasi yang terbaik untuk saat itu. Ketika kami jalan, dia saya minta jangan pernah menanyakan tentang skripsi cukup kamu beri aku motivasi dan berbicara yang menenangkan hati. aseeekkkkk karena membahas skripsi sesuatu yang sangat sensitif saya katakan padanya kamu tunggu haislnya saja dan dia pun setuju. 

Setelah pikiran fresh setelah jalan-jalan saya kembali lagi ke perpustakaan, dimana waktu itu revisinya sangat banyak sekali dan saya harus membuat dari awal itu yang sangat memberatkan bagi saya. Tetapi ada pengalaman yang unik sekaligus membuat malu saya waktu itu, ketika selesai ujian pendadaran saya tidak lolos di suratnya tertera batas waktu maksimum untuk pendadaran ulang adalah kurang lebih 5 bulan. Tetapi harapan dosen pembimbing saya waktu itu saya bisa ujian ulang 1 bulan setelah pendadaran yang pertama. Tetapi karena saya sambi kerja akhirnya molor, molor untuk move on juga dari kekecewaan. hahahha

Ilustasi Mengerjakan Skripsi
Setelah naskah sudah fix saya kembali lagi ke ruangan dosen setelah 2 bulan dari waktu pendadaran yang pertama, saya mengetuk pintu  kemudian saya di persilahkan masuk, dan betapa terkejutnya sang dosen "Loh.. mas kok baru bimbingan sekarang? kemana aja? ". saya cuman cengengesan aja dan kemudian di cek dan maish ada revisi sedikit, setelah bimbingan pertama yang terbilang cukup sukses saya langsung memperbaiki dan langsung menghadap lagi daaaaann di ACC. saya langsung ke bagian akademik untuk meminta jadwal ujian skripsi.

Singkat cerita saya ujian untuk yang kedua kalinya, dan sukses saya lulus dengan revisi sedikit dan saya mampu menyelesaikannya dan tinggal menunggu waktu wisuda. Nah dari pengalaman saya tersebut kita bisa mengambil pelajaran bahwa :
  1. Ketika kita berada di titik terendah kita perlu berfikir sejenak, menenangkan diri dan berkumpul dengan orang-orang yang mampu memberikan energi positif kepada kita baik itu orang tua, pacar, teman dan sahabat yang mampu memberikan kita motivasi. Kita juga perlu mendengar saran-saran dari mereka walaupun entah itu sesuai dengan keinginan kita atau tidak.
  2. Kemudian jangan pernah menyalahkan siapapun, membenci siapapun apa lagi membenci diri sendiri, mengeluh dan semacamnya, karena semakin anda mengeluh maka akan semakin berat beban dan masalah yang akan kita rasakan.
  3. Kita juga perlu membuka komunikasi kepada orang tua, jangan pernah malu untuk meminta nasihat, karena nasihat yang paling baik adalah nasihat dari orang tua dan doa yang paling baik adalah doa kedua orang tua.
  4. Terkadang ketika kita berada didalam masalah yang besar kita perlu merefresh pikiran sejenak, melepaskan semua beban itu bisa dengan jalan-jalan, olahraga, dan masih banyak lagi kegiatan yang sekiranya bisa melupakan sejenak masalah yang ada dibenak kita. Tetapi saran saya adalah kegiatan postif ya bukan kegiatan negatif seperti minum-minuman keras dan sejenisnya.
  5. Kemdian ketika kalian akan kembali mengerjakannya usahakan mencari tempat yang berbeda, suasana yang berbeda tidak harus pindah kos tetapi bisa di kerjakan di perpustakaan, atau mengerjakan dengan teman-teman yang juga sedang mengerjakan tugas akhir.
  6. Dan yang terakhir adalah beri diri kalian target kapan kalian harus sudah selesai, daaaaann yang paling penting adalah di saksikan ketika kalian menyatakan target kapan kalian akan menyelesaikannya. Karena kalau tidak seperti itu kita akan cenderung menyepelekan dan akhirnya apaaa molorr lagi. 
Terima kasih semoga tulisan ini dapat memberkan manfaat dan memberikan pelajaran bagi pembaca. Tetap semangat...


Penulis



Rian Saadillah Sukamdi

Rian Saadillah

About Rian Saadillah -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :